Minggu, 30 Oktober 2011

Kebudayaan Khas Sunda



Kebudayaan Sunda merupakan salah satu kebudayaan yang menjadi sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia yang dalam perkembangannya perlu dilestarikan. Hampir semua orang Sunda beragama Islam. Hanya sebagian kecil yang tidak beragama Islam, diantaranya orang-orang Baduy yang tinggal di Banten Tetapi juga ada yang beragama Katolik, Kristen, Hindu, Budha.Selatan.
Bandung salah satunya kota yang terkenal dengan istilah kota kembang karena, penduduknya yang sebagian besar berparas cantik dan rupawan, hal sebut di karenakan penduduk Bandung atau orang pasundan gemar mengkonsumsi sayur mayur sebagai lalaban pendamping menu makan mereka sehari-hari.
Masyarakat sunda atau orang pasundan juga sangat menjujung tinggi sopan santun. Pada umumnya karakter masyarakat Sunda, ramah tamah (someah), murah senyum, lemah lembut, dan sangat menghormati orangtua. Itulah cermin budaya dan kultur masyarakat sunda. Di dalam bahasa Sunda diajarkan bagaimana menggunakan bahasa halus untuk orang tua. Mereka juga menerapkan peribahasa (paribasa) silih asah silih asih silih asuh yang artinya saling menyayangi antara sesama manusia.
Kesenian dari budaya Sunda diantaranya adalah tari jaipong, tari jaipong adalah pengembangan dan akar dari tarian klasik, dan salah satu bagian dari tari jaipong adalah tarian ketuk tilu, Tarian Ketuk Tilu , sesuai dengan namanya Tarian ketuk tilu berasal dari nama sebuah instrumen atau alat musik tradisional yang disebut ketuk sejumlah 3 buah.
Alat music khas sunda yaitu, angklung, rampak kendang, suling, kecapi, gong, calung. Angklung adalah instrumen musik yang terbuat dari bambu , yang unik , enak didengar angklung juga sudah menjadi salah satu warisan kebudayaan Indonesia. Rampak kendang adalah salah satu instrumen musik tradisional yang di mainkan bersamma – sama instrumen lainnya.
Sisingaan adalah kesenian khas Sunda yang menampilkan 2 – 4 boneka singa yang diusung oleh para pemainnya sambil menari sisingaan sering digunakan dalam acara tertentu, seperti pada acra khitanan.
Wayang golek adalah boneka kayu yang dimainkan berdasarkan karakter tertentu dalam suatu cerita perwayangan. Wayang diamainkan oleh seorang dalang yang menguasai berbagai karakter maupun suara tokoh yang di mainkan, salah satu dalang kondang yang memainkan wayang golek yaitu Asep Sunandar Sunarya, dan salah satu tokoh wayang yang menjadi maskot adalah si Cepot, Cepot selalu membawa perkakas khas Sunda yaitu bedog, dan sering di kaitkan dengan hukum di Indonesia “tumpul di atas dan tajam di bawah”.
Masakan atau Asakan khas Sunda zaman dulu ternyata memiliki rasa pedas yang dominan. Sebab hampir di setiap masakan sayur maupun daging olahan, para orang tua zaman dulu selalu menggunakan cabai sebagai bumbu. Kalau pun tidak memakai bumbu pedas, pastilah ada sambal yang dihidangkan bersama lalaban segar. Ciri khas lain asakan Sunda yaitu kreatif memanfaatkan bahan dasar yang bagi kebanyakan orang dianggap tidak bermanfaat. Misalnya tumis genjer yang bahan dasarnya diambil dari tanaman gulma di sela tanaman padi, sayur kadedemes atau kulit singkong yang seringkali dianggap beracun, goreng impun garing yang terbuat dari ikan-ikan kecil yang hidup liar di sungai, atau tutut, hama keong yang hidup di sawah.
Makanan-makanan khas Sunda yang familiar diantaranya adalah sayur asem, tutug oncom, colenak, taucho, ayam bakakak, nasi liwet, urap ayam goreng, tahu kuning, tempe bacem, tempe oreg, dan sebagian besar kuliner tersebut sering di damping dengan sambal dan sayuran atau lalaban.
dikutip dari :
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Sunda 
http://jabar.tribunnews.com/index.php/read/artikel/11411/khas-asakan-sunda